Jumat, 16 September 2016

TIPS DAN TRICK MENANAM PADI YANG BAIK

Tanamlah bibit padi muda. Menurut informasi yang maspary peroleh semakin muda umur bibit padi akan semakin potensi memproduksi anakan yang lebih banyak. Umur terbaik untuk tanam padi adalah antara 10 – 18 hss (hari setelah sebar). Aplikasi pupuk Phospat seperti SP36 seawal mungkin (kalau perlu sehari atau 2 hari sebelum tanam). Pupuk SP36 membutuhkan waktu yang agak lama untuk bisa terserap oleh akar tanaman, oleh karena itu pemberian SP36 harus seawal mungkin. Salah satu fungsi unsur P yang terkandung dalam SP36 adalah merangsang pembentukan akar, oleh karena itu maspary menganjurkan pemberian unsur P saat vase pembentukan anakan supaya anakan yang terbentuk bisa diimbangi dengan akar yang sehat, kuat dan panjang. Aplikasi pupuk Nitrogen seperti urea seawal mungkin. Maksimal 5 hari setelah tanam harus sudah diberikan. Unsur Nitrogen merupakan salah satu kunci utama dalam membantu pembentukan anakan, oleh karena itu saat proses pembentukan anakan jangan sampai belum tersedia unsur ini. Jangan tanam bibit padi terlalu dalam. Cukup 1-2 cm saja sudah cukup. Ini juga merupakan poin penting untuk meningkatkan jumlah anakan produktif tanaman padi. Tanam bibit padi yang terlalu dalam akan menghabiskan energi tanaman padi untuk menembus tanah penutupnya. Cuma didaerah maspary yang menjadi kendala adalah tukang tanamnya yang sulit melaksanakan, yach….. karena terbiasa tanam dalam. Pernah saya menanyakan pada tukang tandur (tukang tanam) kenapa kalau tanam harus dalam, mereka menjawab katanya kalau nggak dalam nggak enak pak!! Pengairan yang tidak selalu tergenang. Jaga pemberian air pada tanaman padi secara periodik diairi lalu dibiarkan sampai kering (tanahnya pecah rambut) lalu diairi lagi demikian seterusnya. Penggunaan varietas unggul seperti benih padi unggul B3. Setiap varietaspasti akan mempunyai kemampuan sendiri-sendiri dalam membentuk anakan yang produktif. Jarak tanam jangan terlalu rapat, apalagi jika tanahnya subur. Walaupun anakan terbentuk banyak akan tetapi jika jaraknya terlalu rapat biasanya anakan tersebut menjadi kurang produktif. Kalau bisa gunakan sistem tanam jajar legowo seperti yang telah Gerbang Pertanian tulis beberapa waktu yang lalu. Tetapi jika jarak tanamnya menggunakan 40 cm gak perlu pake sistem legowo lagi. Pemberian Zat Pengatur Tumbuh (hormon tanaman) terutama yang mengandung sitokinin dan giberelin. Menurut maspary poin nomor 8 ini hanyalah opsional, jadi merupakan faktor pendukung saja yang boleh dlakukan dan boleh tidak. Jika mau diberikan sebaiknya bersamaan saat pemupukan oleh karena itu berikan ZPT yang bentuknya padat seperti ZPT Organik yang Gerbang Pertanian telah sediakan. Boleh juga disemprotkan saat umur 15 hst. Pemberian pupuk organik padat sebagai penyubur dan pembenah tanah. Ini berhubungan erat dengan kondosi kesuburan tanah anda dan proses penyerapan unsur hara yang akan diberikan pada tanaman. Oleh karena itu jumlahnya sangat relatif tergantung kondisi tanah masing-masing petani. Waspada terhadap hama dan penyakit. Hama yang punya potensi mengurangi anakan antara lain keong mas, sundep dan tikus. Sedangkan penyakit yang membahayakan saat pembentukan anakan padi adalah penyakit busuk pangkal batang padi. Untuk mengatasi semua itu Maspary telah membahasnya semua. Coba telusuri saja di kotak pencarian pada blog Gerbang Pertanian pojok kanan atas. Ternyata untuk memperbanyak anakan produktif pada tanaman padi tidak mudah ya…. banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi. Barangkali ada rekan-rekan Gerbang Pertanian yang punya tips lain yang lebih mudah untuk memproduksi anakan produktif tanaman padi silahkan hubungi maspary. Kita sharingkan ke teman-teman petani yang lain agar bisa membantu mereka dalam meningkatkan produksinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar